WELCOME TO THE OFFICIAL WEBSITE OF SUED (STUDENT UNION OF ENGLISH DEPARTMENT ) IN VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO UNIVERSITY

FGED " Halloween " Explore Your Self

Acara tahunan yang diselenggarakan SUED untuk memperkuat keakraban antar mahasiswa FKIP Bahasa Inggris Universitas Veteran Bantara Sukoharjo.

English Storytelling Competition 2013

English Storytelling Competition adalah acara yang diselenggarakan SUED untuk mengembangkan bakat berbahasa inggris siswa SMA/SMK se-karesidenan Surakarta, sekaligus ikut merayakan Dies Natalis kota Sukoharjo.

BULETIN SUED 2012 : Edisi Pertama Tahun 2012

Penampakan Buletin SUED edisi pertama di tahun 2012.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

19 November 2012

INTERNATIONAL SEMINAR UNIVET BANTARA SUKOHARJO

INTERNATIONAL SEMINAR UNIVET BANTARA SUKOHARJO
With theme “Problem in Linguistic and Their Application in Foreign Language Teaching Learning”
Presented by English Department of Veteran Bantara University


11 Juli 2012

Habis Manis Sepah Dibuang

“Habis manis, sepah dibuang,” betapa pandainya para sepuh kita membuat perumpamaan. Orang-orang yang dinilai sudah tidak berguna lagi disisihkan begitu saja. Kadang kita marah, kalau diperlakukan seperti sepah. Padahal, kita juga akan membuang sepah itu jika sudah tidak ada lagi rasa manisnya. Ini soal siapa pelaku dan siapa korbannya saja. Kita tidak suka jadi korban, itu saja. Bukankah kita juga tidak ingin menyimpan sepah dirumah? Wajar jika sepah itu dibuang. Yang tidak wajar adalah yang belum menjadi sepah sudah dibuang. Juga tidak wajar jika kita sudah menjadi sepah, tetapi menuntut orang lain untuk terus menerus menikmati rasa manis yang sudah tidak kita miliki lagi. Ngomong-ngomong, ‘sepah’ itu apa sih?

Meski bukan daerah penghasil gula, namun di rumah masa kecil saya terdapat rumpun-rumpun pohon tebu. Kami menggunakan parang untuk memotong batangnya, lalu mengupas kulitnya. Kemudian memotong batang tebu itu menjadi seukuran jari-jari telunjuk. Setelah itu? Kami mengungahnya. Rasa manis memenuhi mulut kami. Lalu tiba saatnya dimana kunyahan itu hanya menyisakan rasa tawar saja. Di mulut kami sekarang hanya tertinggal ampas. Kami meludahkan ampas itu ke tanah. Benda tak berdaya diatas tanah itulah yang kita sebut sebagai sepah. Habis manis, sepah dibuang. Memangnya harus diapakan lagi sepah itu jika tidak dibuang? Kita sering menggambarkan hidup yang sudah tidak berguna sebagai sepah. Kita sadar jika sudah tidak berguna, tetapi masih ngotot untuk tidak dibuang. Itu mengindikasikan bahwa ini adalah saatnya untuk mengubah paradigma tentang hidup. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar memperbaiki paradigma hidup itu; saya ajak untuk memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intelligence berikut ini:


1. Jadilah pemanis kehidupan.

Disekitar kita begitu banyak orang yang suka minum kopi. Tetapi, saya hampir tidak pernah mengenal orang yang minum kopi tanpa gula. Bahkan sekalipun kita menyebutnya ‘kopi pahit’, ternyata ya menggunakan gula juga. Mengapa gula selalu ada dalam setiap cangkir kopi yang disajikan? Karena gula membuat rasa pahit pada kopi terasa menjadi manis. Anda yang mengetahui rasa asli kopi tentu tahu jika sebenarnya kopi itu mirip arang. Karbon yang tersisa dari benda hangus. Makanya rasanya tidak benar-benar enak. Tetapi, ketika kedalam seduhan kopi pahit itu kita bubuhkan gula; tiba-tiba saja kita menikmatinya. Bahkan menjadikannya sebagai minuman favorit. Bayangkan jika kita bisa membuat rasa pahit kehidupan menjadi terasa manis. Tentunya kita tidak akan lagi harus disiksa oleh rasa pahit itu. Bahkan boleh jadi, kita menjadi penikmat rasa pahit itu. Kita bisa menari dalam deraan tantangan dan rintangan. Kita masih bisa tersenyum ditengah terpaan angin cobaan. Dan kita masih bisa bersyukur meski tengah berada dalam pahit getirnya cobaan hidup. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang mampu memaniskan kehidupan.


2. Jadilah pribadi yang manis, maka pasti selalu dikerubuti.

Ditempat tidur saya tiba-tiba saja banyak sekali semut. Setelah diperiksa, ternyata ada sisa-sisa gula dari kue kering yang kami makan bersama anak-anak. Ternyata benar; ada gula, ada semut. Para semut tidak lagi memperdulikan lokasi dan situasi. Dimana ada gula, kesitulah mereka berbondong beriringan. Ini tidak hanya benar bagi para semut. Coba saja perhatikan orang-orang yang bisa memberi manfaat bagi lingkungannya. Para dermawan, selalu dikerubungi oleh para pengikut setianya. Para alim ulama dan orang-orang berilmu, selalu menjadi rujukan para pencari pencerahan. Siapapun yang bisa memberi manfaat kepada orang lain, bisa dipastikan selalu dibutuhkan oleh mereka. Kita? Sesekali orang lain itu mbok ya membutuhkan kita gitu loh. Tapi mengapa yang terjadi malah sebaliknya ya? Mereka malah mengira seolah kita ini tidak ada. Sekalipun kita sudah menyodor-nyodorkan wajah kita. Tetap saja masih tidak mereka lihat. Sudah beriklan, bahkan. Tapi juga tidak ditanggapi. Barangkali, karena kita belum bisa menjadi pribadi yang manis bagi mereka. Karena sudah menjadi fitrah manusia untuk mengerubuti segala sesuatu yang terasa manis.


3. Tetaplah manis, maka sepahmu tidak pernah dibuang.

Mari berhenti untuk marah atau kecewa jika orang lain membuang kita karena mereka menilai kita sudah menjadi sepah. Mereka tidak salah. Kitalah yang harus berpikir bagaimana caranya supaya tidak menjadi sepah. Sebab jika kita masih tetap memiliki rasa manis itu, mereka tidak akan membuang kita, percayalah. Saya mengenal seorang eksekutif senior yang mumpuni. Setelah memasuki masa pensiun dari jabatanya yang tinggi, saya pikir beliau akan menjadi seperti ‘tebu-tebu’ yang lainnya. Ternyata saya keliru. Perusahaan kemudian memperpanjang masa kerjanya dengan system kontrak. Lalu beliau berpindah ke perusahaan lain. Lalu beliau ditarik lagi oleh perusahaan lainnya. Bagi saya, beliau inilah salah satu living legend mereka yang tidak pernah membiarkan dirinya ‘kehilangan rasa manis’. Meski usianya sudah jauh melampaui masa pensiun, beliau tetap manis. Rasa manis yang masih tetap lestari didalam dirinya itulah yang menjadikan beliau tetap menjadi rebutan perusahaan-perusahaan besar. Jadi jika kita tidak ingin menjadi sepah yang dibuang, maka kita harus memastikan bahwa kita tetap menjadi pribadi yang manis.


4. Nikmatilah rasa manis secukupnya, tidak berlebihan.

Sekarang, cobalah ambil sesendok gula terbaik yang Anda miliki. Lalu suapkan sesendok gula itu kedalam mulut Anda, dan kunyahlah. Apakah Anda masih menikmati rasa manisnya? Pada dasarnya, semua orang menyukai rasa manis. Namun, tak seorang pun bisa melahapnya terlalu banyak. Kita semua mendambakan manisnya kehidupan. Dan kita sering terlalu serakah untuk merengkuhnya sendirian. Bahkan gula pun mengajari kita bahwa terlalu banyak rasa manis membuat kepala kita pusing, bahkan kita bisa mengalami sindrom toleransi insulin. Sungguh keliru jika kita mengira hidup yang manis itu adalah yang semuanya serba indah. Tidak. Justru hidup yang terlalu indah cenderung menjadikan kita pribadi yang serakah. Semacam sindrom toleransi insulin kehidupan. Tidak peduli betapa banyak insulin yang diproduksi dalam tubuh Anda, gula akan tetap menumpuk dalam darah Anda. Tahukah Anda apa yang terjadi ketika dalam darah kita terdapat lebih banyak gula dari yang seharusnya? Hmmmh, Anda tentu paham yang saya maksudkan. Bahkan rasa manis kehidupan yang terlalu banyak pun bisa membahayakan kehidupan diri Anda sendiri. Maka nikmatilah rasa manisnya kehidupan, namun tidak perlu berlebihan.

5. Semanis apapun kita, tidak bisa lepas dari fitrah.

Sepah di kebun tebu kami jumlahnya tidak terlalu melimpah. Namun jika dibiarkan tetap saja menjadi sampah. Kami punya banyak pilihan untuk memperlakukannya. Jika kami membuangnya ke kolong kandang domba, maka sepah itu akan menambah nutrisi pada pupuk kandang yang kami dapatkan. Jika kami membuangnya ke kolam ikan, maka dia akan menjadi tempat tumbuhnya plankton dan jentik-jentik makanan penggemuk ikan. Jadi, apanya yang terbuang dari seonggok sepah? Tidak ada. Sepah benar-benar menyadari bahwa dia tidak bisa melawan fitrah. Semua orang yang pernah muda akan menjadi tua. Semua yang gagah perkasa akan menjadi tak berdaya. Semua yang kuat menjadi lemah. Itulah fitrah. Tetapi mari sekali lagi kita lihat sang sepah. Bahkan setelah masuk tempat sampah, dia tetap saja menjadi anugerah. Jika kita ikut mengimani konsepsi hidup setelah mati, maka kita lebih beruntung lagi. Karena dengan keyakinan itu kita kita bisa berharap memetik buah manis tabungan kebaikan yang pernah kita lakukan semasa hidup. Kita boleh berharap itu, karena iman kita mengajarkan bahwa setiap amal baik yang pernah kita lakukan atas nama Tuhan, akan membuahkan imbalan yang sepadan. Beruntunglah kita yang percaya, karena setidak-tidaknya kita memiliki harapan; bahwa fitrah kita adalah untuk mempersiapkan tempat pulang alam keabadian.

Dapet dari kaskus.

25 Juni 2012

Anecdote Text


Anecdote Text Definition and Social Function of Anecdote
Anecdote is a text which retells funny and unusual incidents in fact or imagination. Its purpose is to entertain the readers.
Generic Structure of Anecdote
1. Abstract
2. Orientation
3. Crisis
4. Incident.

Language Feature of Anecdote
1. Using exclamation words; it’s awful!, it’s wonderful!, etc
2. Using imperative; listen to this
3. Using rhetoric question; do you know what?
4. Using action verb; go, write, etc
5. Using conjunction of time; then, afterward
6. Using simple past tense

 Example of Anecdote :
 CLARK FAMILY
There was a black family in Scotland years ago. They were Clark family with ninechildren. They had a dream to go to America. The family worked and saved. They weremaking plan to travel with their children to America. It had taken several years but finallythey had saved enough money. They had gotten passport. They had booked seats for thewhole family member in a new liner to America.The entire family was full of anticipation and excitement with their new life inAmerica. However few days before their departure, the youngest son was bitten by a dog.The doctor sewed up the boy. Because of the possibility of getting rabies, there were being quarantined for long days. They were in quarantine when the departure time came.The family dreams were dashed. They could not make the trip to America as they had planned.The father was full of disappointed and anger. He stomped the dock to watch theship leaved without him and his family. He shed tears of disappointment. He cursed bothhis son and God for the misfortune.Five days latter, the tragic news spread throughout Scotland. The ship, the mightyTitanic, had shank. It took hundreds of passenger and crew with it. Titanic which had been called the unsinkable ship had sunk. It was unbelievable but it was.The Clak family should have been on that ship, but because of the bitten son by adog, they were left behind. When the father heard the news, he hugged the son andthanked him for saving the family. He thanked God for saving their lives. It was a blessing behind a tragedy. (Adapted from Look Ahead 2)


The Power of Tradition

The young husband clearly loved to cook and the dinners he served his new wife convinced her that she was indeed a lucky woman.
One thing puzzled her, though, and at last she decided to enquire. “Oh, my dear. Why do you always cut a smal piece off the end of the roast before you put it into the oven?”
“Well, to tell the truth. I do it because my mother always does it,” he replied.
At the next family gathering, the wife decided to satisfy her curiosity. She drew her mother in law aside and put the question to her. The older woman went a bit red, and replied, “Well, to tell the truth, I do it because my mother always does it.”
Undaunted, the wife waited until they paid a visit to eighty years old Nan. Knowing she’d enjoy hearing the story, she told her about her persevering quest to find the answer to the chopped off roast.
“Incredible,” she croacked. “Imagine the two of them doing that!. ”Why, I only cut the piece off because my pan was too small.”

 
Misunderstanding*

Taking the wrong assumption? This is very abashed. Actually I was so embarrassed about this incident. I think many people will laugh when they know it.

One day my brother and I were watching television at home. suddenly there were many people brought many chairs from my neighbor's house and I saw it. At that moment I was afraid and I said to my father about this incident. My father run and said, "Thief...thief...thief.... catch them!" but suddenly he stopped. In fact the people were not thieves because one of them is my uncle. My father said to me, "Oh ... no Hen, He is your uncle. it is terrible".

After that my father chatted with my uncle. I was so embarrassed to them. I was not brave to go out. Then my father talked to me. I just laughed and was afraid. My mother laughed after listening this story and she told me, "That is funny, Henny".

When I meet my uncle, I feel shy to him because I always remember this incident. I hope my uncle forget it and I will not be shy anymore.

This experience was so funny in my life. I take the wrong assumption about someone whom I called as a thief. May be because of night, I could not see clearly. I always remember it and I do not forget it. I think this experience can be a lesson for me.

----------------

*This example of anecdote text is written by Heny Kuncah Diana



Snake in the Bathroom

How would you like to find a snake in you bath?
We had just moved into a new house, which had been empty for so long that everything was in a terrible mess. Anna and I decided that we would clean the bath first, so we set to, and turned on the tap.
Suddenly to my horror, a snake's head appeared in the plug hole. Then out slithered the rest of his long thin body. He twisted and turned on the slippery bottom of the bath, spitting and hissing at us.
For an instant I stood there quite paralyzed. Then I yelled for my husband, who luckily came running and killed the snake with the handle of a broom.
Anna, who was only three at the time, was quite interested in the whole business. Indeed I had to pull her out of the way or she'd probably have lean over the bath to get a better look.
We found out later that it was a black mamba, a poisonous kind of snake. It had obviously been fast asleep, curled up at the bottom of the nice warm water-pipe. It must have had an awful shock when the cold water came trickling down! But nothing to the shock I got! Ever since then I've always put the plug in firmly before running the bath water

Note: contoh / example of anecdote text is recomposed from karupin'blog


 
Dave   Experience 

Soon after Dave left college, one of his uncles, who was rich died and left Dave a lot of money.

So he decided to set up his own real estate agency.

He had only been there for a few hours when he heard some onr coming towards the door of hos offoce.

“It’s my first customer!” he thought. He quickly picked up the telephone and pretended to be very busy answering an important call from someone in New York who wanted to buy a big and expensive house in the country.

The man knocked at the door while this was going on, came in and waited politely for the agent to finish his conversation. Then he said to me, “I’m from the telephone company, and I was sent here to connect your telephone.”

14 April 2012

CEC 2012 (Creative English Competition)

21 Maret 2012

Organisasi Sebagai Ladang atau Monster ?

Organisasi……
Pada saat ini muncullah berbagai macam organisasi. Organisasi yang mengatasnamakan segala macam merk sesuatu, ada ini, ada itu dan lain sebagainya. Terutama untuk kalangan anak sekolah, SMP, SMA, perkuliahan atau biasa dikenal dengan pelajar, Organisasi bisa dikatakan sebagai ladang ilmu atau monster pula. Anak – anak sekolah  atau pelajar sesuatu yang dikenal dengan “organisasi”. Tentu saja anak –anak pelajar yang berminat dan bertekad kuat saja yang mau mengikuti something like this. Tahukah kamu mengapa something like this bisa dikatakan seperti itu dan sesungguhnya apa itu organisasi….

Organisasi (Yunani: ργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Menurut para ahli
Ø  Dalam buku Understanding Practice and Analysis. New York: Random House.Hlm. 132, Mr Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
Ø  Menurut Stephen P.Robbins, dalam bukunya Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan

Menuruth Keith Davis ( penulis buku Human Relations at Work)  ada tiga unsur penting partisipasi
  1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
  2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
  3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.

Terdapat pula hal – hal yang lain dapat mendukung tentang partisipasi dalam organisasi
  1. Pikiran (psychological participation)
  2. Tenaga (physical partisipation)
  3. Keahlian
  4. Barang
  5. Uang

Singkatnya sebuah organisasi adalah sebuah perkumpulan kesatuan orang – orang tertentu yang terkoordinir dengan batasan – batasan tertentu dalam mempunyai, mencapai tujuan yang sama. Hal ini akan tercapai apabila didalamnya terdapat atau ditemukan yang seperti diungkapkan oleh Keith Davis dan tentunya akan lebih mudah berjalan dengan lancar dengan adanya 6  komposisi tambahan (pikiran, tenaga, keahlian, barang, uang).
Sementara menurut penulis “organisasi” merupakan sekumpulan orang yang akan menjadi keluarga baru di dunia social yang mana di dalamnya mempunyai tujuan yang sama dan bekerja sama dengan baik antara anggota keluarga dalam mencapi tujuan tersebut, walaupun dalam pencapaian tersebut tidak mudah dan memerlukan pikiran, tenaga, harta dan jasa.

Di sini saya katakan sebagai ladang ilmu dikarenakan dalam sebuah organisasi akan ditemukan berbagai hal-hal baru  baru yang mungkin tidak dapat diketemukan dalam bangku sekolah. Pelajaran yang mungkin dapat lebih berguna dan bermanfaat di luar pelajaran dalam bangku sekolah.

Di dalam sebuah kelas dapat dilihat manfaat dari organisasi itu sendiri.  Misalnya seorang pelajar bisa berbicara dengan gurunya dalam mengungkapkan pendapat bisa menggunakan bahasa atau kata – kata yang lebih baik atau bermakna. Inilah merupakan salah satu contoh kecil dari manfaat berorganisasi.

Untuk selanjutnya saya katakan “Organisasi sebagai monster” mengandung arti bahwa mungkin mengikuti organisasi bisa membuat orang tersebut menjadi seseorang yang lebih buruk atau down mental. Misalnya pada sebuah keluarga, di sini mungkin seorang pelajar tidak boleh pulang terlalu larut malam pada hari – hari masuk sekolah. Apabila mereka telah lelah, pelajar akan malas untuk belajar dan langsung tidur. Orang tua yang mengingatkannya bisa menjadi marah dan lama – lama akan menjadi musuh apabila tidak ditindaklanjuti. Hal ini menjadi seorang pelajar menjadi buruk karena berani melawan orang tuanya (Misal tak sengaja mengatakan : “kosek toooo..…. “La aku kesel ogh meh sinau males” >> dengan nada yang keras).

Tetapi hal tersebut tidak akan terjadi apabila kita bisa membagi waktu dengan tepat. Mungkin dalam saat berkumpul dengan teman satu organisasi kita dapat bertanya jawab dengan materi yang kurang dimengerti. Hal tersebut bahkan akan menjadi tantangan besar bagi kita untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan teman yang tidak mengikuti organisasi. Dan dimata guru atau dosen menjadi point plus yang terkadang tidak terduga (hehehe… >>> berharap [intermezo]).

Yang pasti dengan berorganisasi akan mendapatkan pengalaman baru, teman yang banyak, pelajaran – pelajaran yang tak terduga dengan tidak menyampingkan pelajaran sekolah, khususnya  bagi  para calon seorang guru untuk menjadi professional…

Marilah kita selalu bekerja sama untuk membangun SUED (Students Union of English Department) yang lebih baik. SEMANGAT PAGI..


SUED BRAVO GO… GO…. GO….

By nuryu ichida-san … (class F >>> fekok, flongah, flongoh)
Dengan Sebagian Dikutip dari Wikipedia.com about organisasi
Apabila ada saran, kritik, pesan bisa menghubungi
Atau langsung ke orangnya J

OMT 2011 / 2012

Awal perjuangan  kembali dikibarkan untuk mengibarkan setingginya bendera UNIVET dan dan khususnya SUED (Student Union English Department). Banyak kejadian yang muncul dan pasti akan dihadapi kelak dan untuk semua itu diperlukan sebuah pelatihan dan tentunya hubungan FBI (friendship, balanced, idea)  untuk  memantapkan agenda – agenda yang telah disiapkan sebelumnya.
Dan untuk mengwali semua itu sued sendiri mempunyai agenda nynag dikenal dengan OMT… OMT… OMT… OMT adalah kependekan dari Organization Management Training, disini merupakan pematanapan dari para pengurus SUED merekrut anggota  SUED baru dengan kekonsisten dan solidaritas mereka dengan SUED sendiri., nah ada sedikit banget cerita tentang perekrutan SUED tahun 2011 / 2012 J
Pada tanggal 15-16 Januari 2012 diadakannya acara pengakraban pengurus SUED tahun 2011-2012 atau mungkin lebih dikenal dengan diklat pengurus. Acara ini dipimpin oleh Mas Darman dan penanggung jawab mas Iskandar selaku ketua SUED tahun kepengurusan 2011-2012 yang diadakan di Hotel Garuda Tawangmangu. Acara ini dmulai pada pukul 07.00 (15 Januari 2012) sampai 13.00 (16 Januari 2012). Banyak kenangan, cerita sedih, senang, bahagia yang terungkap di OMT tahun ini...
Yang pasti alhamduillah OMT tahun ini bisa dikatakan berhasil. Berikut adalah pesan dan kesan dari para pengurus SUED 
kata mas Ronald Dewa Hutomo Putro Lo mnurutku.....OMT sudah berkembang dari tahun ke tahun.....berarti pengurus baru sudah brhasil mengembangkannya....dari segi Fasilitas sudah Bonavit.....dari segi acara 77% OKE
kata Mas Iskandar "OMT kita alhamdullilah lancar, makasiih temen2 q bangga ma kalian. Thanx so much,
“SUED BRAVO GO! GO! GO!"

Kritik dan saran bisa langsung di coment di sini atau kirimkan saja ke markas SUED atau email jonouchi96@yahoo.com
Sekecil kritik dan saran Anda akan sangat berguna bagi kekonsistenan SUED
Terima kasih